Artikel

Riwayat Cedera Kepala dan Risiko Demensia


Cedera kepala, atau yang lebih dikenal sebagai cedera otak traumatik (COT), merupakan salah satu faktor risiko demensia yang sebenarnya dapat dicegah. Setiap tahunnya, sekitar 50 juta orang di seluruh dunia mengalami COT, menjadikannya masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.

COT terjadi akibat benturan, pukulan, guncangan, atau luka tembus di kepala yang menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Beberapa penyebab umum COT meliputi kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari ketinggian, cedera saat berolahraga, serta kekerasan fisik.

Cedera otak ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya menjadi tiga kategori: ringan, sedang, dan berat. Cedera ringan, atau yang biasa disebut gegar otak, seringkali hanya menimbulkan gangguan sementara pada fungsi otak, seperti kebingungan, kesulitan mengingat informasi baru, gangguan koordinasi, atau hilangnya kesadaran secara singkat. Sementara itu, COT sedang hingga berat dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dalam waktu lama, koma, bahkan kematian.

Dampak COT tidak hanya bersifat langsung, tetapi juga dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang, termasuk peningkatan risiko gangguan neurodegeneratif seperti demensia. Risiko ini akan semakin tinggi jika seseorang mengalami COT berulang, seperti yang kerap dialami oleh atlet olahraga kontak (contohnya petinju dan pemain sepak bola Amerika), atau individu dengan riwayat cedera kepala sejak usia muda.

Meskipun mekanisme pasti terjadinya demensia akibat COT belum sepenuhnya dipahami, berbagai penelitian telah mengungkapkan sejumlah jalur biologis yang mungkin berperan. Salah satunya menunjukkan bahwa riwayat COT dapat mempercepat akumulasi protein patologis di otak, seperti beta-amiloid dan tau, yang terlibat dalam perkembangan penyakit Alzheimer. Studi lainnya menemukan bahwa COT berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif, seperti gangguan memori, penurunan perhatian dan kecepatan pemrosesan informasi, serta pengecilan volume otak seiring waktu. Semua faktor ini berkontribusi pada peningkatan risiko demensia di kemudian hari.

Langkah Pencegahan Cedera Otak Traumatik

Mengingat dampaknya yang serius, pencegahan COT menjadi kunci penting dalam upaya menurunkan risiko demensia. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menggunakan helm dan perlengkapan pelindung lainnya saat bersepeda atau melakukan olahraga kontak.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas, menggunakan sabuk pengaman, dan memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan.
  • Menata rumah agar lebih aman, seperti menghindari barang yang dapat menyebabkan tersandung, terutama bagi lansia.
  • Mengoptimalkan pencahayaan di area rawan jatuh seperti tangga dan kamar mandi.
  • Menggunakan alat bantu jalan jika diperlukan untuk menjaga keseimbangan.
  • Melakukan pemeriksaan medis secara rutin setelah mengalami COT, khususnya jika muncul gejala seperti gangguan memori, perubahan suasana hati, atau kesulitan berkonsentrasi.

Mencegah cedera kepala sedini mungkin merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko gangguan kognitif di usia lanjut.

Referensi:

https://www.alz.org/alzheimers-dementia/what-is-dementia/related_conditions/traumatic-brain-injury

https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/managing-the-risk-of-dementia/reduce-your-risk-of-dementia/head-injury-sport

https://alzheimers.org.nz/about-dementia/reducing-the-risk

Penulis: Neha Ninad Shinde, Semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

23 Maret 2025