Artikel

Caregiver Stress & Burn Out


Sangat manusiawi kalau pendamping ODD merasa lelah, baik fisik maupun mental. Selain beban pendampingan ODD, mereka juga memiliki beban dalam kehidupan pribadinya. Self care adalah hal penting untuk dilakukan oleh para pendamping, supaya kualitas pendampingannya tetap terjaga. Menyisihkan waktu untuk melakukan hobi, merawat diri, menghadiri pertemuan support group caregiver secara rutin, konsultasi dengan psikolog, dan menjaga kebugaran fisik adalah

beberapa aktivitas self care yang dapat dipilih, sementara tugas mendampingi ODD digantikan oleh orang lain.

Bagaimana membantu keluarga ODD dalam mengatasi perjalanan dengan berbagai emosi naik turun dalam merawat ODD-nya di rumah?

Berikan penguatan bahwa keluarga atau caregiver bisa mengeluarkan isi hatinya tanpa merasa bersalah atau dihakimi. Anda juga bisa membantu mengajarkan metode relaksasi untuk meredakan ketegangan dan keletihan caregiver dalam merawat ODD. Beri masukan bahwa ada kalanya ODD dapat beraktivitas di tempat penitipan untuk ODD, supaya caregiver memiliki me time dan waktu istirahat.

Pada tahap awal, caregiver sebaiknya berbagi peran dengan anggota keluarga lain supaya tidak tertumpu pada satu orang saja. Untuk mempertahankan kualitas hidup, caregiver perlu

melakukan beberapa hal ini:

Konseling.

Dapatkan support dari orang terdekat atau ahli, untuk dapat mendengar keluhan yang Anda rasakan dan hal apa yang ingin Anda lakukan untuk menghadapi emosi yang dirasakan.

Relaksasi

Ada beberapa teknik relaksasi yang bisa dilakukan secara mandiri untuk dapat meredakan atau menurunkan stres yang dialami. (Soraya Salim S.Psi Psikolog dan Michael Dirk R. Maitimoe M.Psi)

Apakah Bisa Dilakukan Tes untuk Burn Out atau Mengetahui Kadar Stres?

Ya. Hasil tes ini bisa digunakan untuk mengingatkan caregiver bila sudah saatnya untuk break sejenak dan bisa mengenali level burn out atau stres mereka. Urutannya:

1. Membuat kesepakatan bersama di awal untuk dapat komitmen menjalani proses sesi konseling. Psikolog akan meminta Anda menceritakan diri dan keluarga, serta keluhan Anda.

2. Memberikan tes (jika diperlukan) untuk mengukur level stres atau burn out Anda, maupun tes psikologi lainnya (jika diperlukan), untuk dapat menemu-kenali sisi kepribadian Anda. Barulah setelah itu dilanjutkan sesi konseling terkait usaha-usaha apa saja yang telah Anda lakukan selama ini. Akhir sesi, psikolog akan memberikan PR untuk dapat di-follow up di pertemuan berikutnya.

3. Membahas PR yang diberikan, apa yang perlu diperbaiki ke depannya atau usaha apa yang ingin dilakukan ke depannya. Melanjutkan sesi konseling dengan mencari sumber daya eksternal (seperti keluarga, kerabat, maupun dukungan sosial) yang dapat membantu dalam menghadapi persoalan.

4. Follow up berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya, perubahan apa yang sudah dirasakan maupun yang belum dirasakan. Evaluasi hasil pertemuan dan rencana jangka pendek maupun panjang yang akan dilakukan beserta sumber daya yang akan diikutsertakan untuk membantu.

Perasaan Loneliness sering Dirasakan Pendamping, apa Solusinya?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Antara lain:

• Bersosialisasi. Ikut kegiatan-kegiatan komunitas yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, supaya memberi kesan bahwa yang dialami saat ini juga dialami oleh orang lain.

• Tekuni hobi. Untuk membantu dalam mengalihkan diri dari pemikiran yang negative atau perasaan kesepian.

• Cari ruang atau kegiatan baru, yang dapat membuat Anda menjadi lebih ‘hidup’ dan ‘berwarna’.

• Terus belajar. Ikuti seminar atau workshop, untuk menambah wawasan dan ilmu sehingga otak tetap aktif.

• Berolahraga dalam kebersamaan, sehingga selain distraksi, suasana kelompok membantu menyeimbangkan diri dan mengalihkan kesepian.