Artikel

Faktor-Faktor Resiko & Cara Mengurangi Resiko Demensia Alzheimer


Demensia terjadi terutama pada orang yang berusia di atas 65 tahun atau pada mereka yang mengalami cedera atau penyakit yang mempengaruhi fungsi otak. Demensia paling sering terlihat pada orang tua, tapi itu bukan konsekuensi normal dari proses penuaan. Demensia di atas usia 65 dikenal sebagai ‘older onset dementia’, dan di bawah usia 65 tahun dikenal sebagai ‘younger onset dementia’.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit Alzheimer, di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat (jarang berolahraga, makan makanan yang berkolesterol tinggi dan kadar gula yang tinggi, merokok dan minum alkohol secara berlebihan), berusia di atas 65 tahun, memiliki orang tua atau saudara kandung yang terkena penyakit Alzheimer, memiliki riwayat penyakit jantung atau pernah mengalami luka berat di kepala.

Ada beberapa bentuk demensia turunan yang sangat langka, di mana mutasi gen tertentu diketahui menyebabkan penyakit. Namun, dalam kebanyakan kasus demensia, gengen ini tidak terlibat, tetapi orang-orang dengan riwayat keluarga demensia memiliki resiko yang meningkat.

Nonton videonya!

Bisakah kita mengurangi resiko demensia Alzheimer?
Sangat bisa!! Kalian bisa melakukan 5 hal ini

Image may contain: text



1. Menjaga kesehatan jantung
Merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes & obesitas semuanya merusak pembuluh darah & meningkatkan risiko terkena stroke/ serangan jantung, yang dapat berkontribusi mengembangkan demensia di kemudian hari. Masalah2 ini dapat dicegah melalui pilihan gaya hidup sehat.


2. Bergerak, berolahraga produktif 
Aktivitas fisik & olahraga adalah cara pencegahan yang sangat efektif karena membantu mengontrol tekanan darah & berat badan, serta mengurangi risiko diabetes tipe II & beberapa bentuk kanker. Ada juga beberapa bukti dari riset yang menunjukkan bahwa beberapa jenis aktivitas fisik dapat mengurangi risiko terkena demensia, salah satunya poco-poco.

Sudah terbukti bahwa olahraga membuat kita merasa senang & merupakan kegiatan yang cocok untuk dilakukan dengan teman & keluarga.


3. Mengkonsumsi sayur/buah (gizi seimbang)

Makanan adalah bahan bakar untuk otak & tubuh. Kita dapat membantu keduanya berfungsi dengan baik dengan makan makanan yang sehat & seimbang. Riset menunjukkan bahwa diet tipe Mediterania, kaya sereal, buah-buahan, ikan, kacang-kacangan & sayuran dapat membantu mengurangi risiko demensia. Sementara studi lebih lanjut diperlukan pada manfaat makanan atau suplemen tertentu, namun kita tahu bahwa makan banyak makanan yang tinggi lemak jenuh, gula & garam dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi & sebaiknya dihindari.

4. Menstimulasi otak, fisik – mental – spiritual
Dengan menantang otak dengan aktivitas baru, kalian dapat membantu membangun neuron otak baru & memperkuat koneksi di antara mereka. Ini dapat melawan efek berbahaya penyakit Alzheimer dan patologi demensia lainnya. Dengan menantang otak kalian, kalian dapat mempelajari beberapa hal baru. Jadi bagaimana belajar bahasa baru atau mengambil hobi baru?

5. Bersosialisasi & beraktifitas positif 
Kegiatan sosial juga bermanfaat bagi kesehatan otak karena mereka menstimulasi otak kita, membantu mengurangi risiko demensia dan depresi. Cobalah dan luangkan waktu untuk teman dan keluarga.