Artikel

Faktor Risiko Demensia: Minimnya Aktivitas Fisik


Pendahuluan

Demensia adalah kondisi neurodegeneratif dimana terjadi kerusakan  sel-sel syaraf di otak, yang secara bertahap dapat mengganggu fungsi kognitif, termasuk daya ingat, pemikiran, dan perilaku seseorang. Salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena demensia adalah kurangnya aktivitas fisik. Minimnya aktivitas fisik tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga berkontribusi terhadap penurunan fungsi otak seiring bertambahnya usia.

Bagaimana Minimnya Aktivitas Fisik Meningkatkan Risiko Demensia?

Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko demensia melalui beberapa mekanisme berikut:

  1. Penurunan aliran darah ke otak
    Aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Minimnya gerakan dapat menyebabkan sirkulasi darah yang buruk ke otak, mengurangi suplai oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi kognitif.
  2. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
    Penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas, yang sering dikaitkan dengan gaya hidup kurang aktif, merupakan faktor risiko utama demensia. Gangguan pada sistem kardiovaskular dapat mempercepat proses degenerasi yang merusak sel otak.
  3. Kurangnya stimulasi otak
    Aktivitas fisik, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan seperti berjalan atau berlari, dapat merangsang produksi neurotropin—zat kimia yang mendukung pertumbuhan dan perbaikan sel saraf otak. Minimnya aktivitas ini dapat mempercepat proses neurodegeneratif.
  4. Meningkatkan peradangan kronis
    Kurangnya gerakan dapat memicu peradangan sistemik yang menyeluruh dalam tubuh dan meningkatkan akumulasi protein beta-amiloid di otak. Penumpukan protein abnormal ini diketahui sebagai salah satu penyebab utama demensia Alzheimer, jenis demensia yang paling umum.

Tips Meningkatkan Aktivitas Fisik untuk Mencegah Demensia

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah demensia, meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko terkena demensia. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Berjalan kaki secara rutin
    Berjalan selama 30 menit sehari, minimal lima kali seminggu, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan menjaga fungsi kognitif.
  2. Melakukan latihan keseimbangan dan kekuatan
    Latihan seperti yoga, tai chi, atau senam lansia dapat membantu meningkatkan keseimbangan dan mencegah jatuh, yang dapat berdampak pada kesehatan otak.
  3. Melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang menyenangkan
    Menari, berkebun, atau bermain dengan cucu dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk tetap aktif.
  4. Gabung dengan komunitas olahraga atau klub sosial
    Bergabung dalam kelompok yang mendorong aktivitas fisik, seperti klub jalan pagi atau senam lansia, dapat meningkatkan motivasi untuk tetap aktif.
  5. Mengurangi waktu duduk yang berlebihan
    Mengurangi waktu duduk dengan berdiri atau berjalan setiap satu jam sekali, terutama bagi mereka yang banyak menghabiskan waktu sehari-hari di depan layar komputer.

Kesimpulan

Minimnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor risiko signifikan dalam perkembangan demensia. Dengan meningkatkan aktivitas fisik secara teratur, seseorang dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif, memperbaiki kesehatan mental, serta menjaga kualitas hidup yang lebih baik di usia lanjut. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mulai menerapkan gaya hidup aktif guna menjaga kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.

Oleh: dr. Muhana Fawwazy Ilyas (Anggota Divisi Edukasi Alzheimer Indonesia)

Referensi