Artikel

Fisioterapi vs Terapi Okupasi vs Hidroterapi


Fisioterapi adalah proses merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik melalui serangkaian pencegahan, diagnosis, serta penanganan untuk menangani gangguan fisik pada tubuh akibat cedera atau penyakit. Tujuannya, untuk mengembalikan fungsi tubuh setelah terkena penyakit atau cidera. Jika tubuh menderita penyakit atau cidera permanen, maka fisioterapi dapat diprioritaskan

untuk mengurangi dampaknya. Sedangkan terapi okupasi adalah terapan medis yang

terarah bagi pasien fisik maupun mental dengan menggunakan aktivitas sebagai media terapi, dalam rangka memulihkan kembali fungsi seseorang sehingga dia dapat mandiri semaksimal mungkin.

Fungsi terapi okupasi adalah sebagai berikut:

1. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan ruang gerak sendi, kekuatan otot, dan koordinasi gerakan.

2.Mengajarkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti makan, berpakaian, belajar menggunakan fasilitas umum (telepon, televisi, dan lain-lain), baik dengan maupun tanpa alat bantu, mandi yang bersih, dan lain-lain.

3. Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumah dan memberi saran

penyederhanaan ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari.

4. Meningkatkan toleransi kerja, memelihara, dan meningkatkan kemampuan yang masih ada.

5. Eksplorasi provokasional untuk memastikan kemampuan fisik dan mental pasien, penyesuaian

sosial, ketertarikan, kebiasaan-kebiasaan kerja, keterampilan, dan potensi untuk dipekerjakan.

6. Sebagai suatu ukuran suportif dalam membantu pasien untuk menerima suatu periode kesembuhan

atau masuk rumah sakit dalam jangka waktu yang lama.

7. Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan.

Adapun hidroterapi adalah sejumlah latihan fisik yang dilakukan dalam air hangat. Hidroterapi merupakan bentuk pelayanan medical spa yang menggunakan air sebagai media terapinya. Bentuk terapi fisik ini dapat membantu penderita untuk melenyapkan berbagai keluhan dan

mengobati kondisi yang menyebabkan kelemahan otot, nyeri, atau kelumpuhan yang membatasi gerak. (Dr. Vera, SpPD. KGer)

Apa Manfaat Terapi Okupasi dan Fisioterapi untuk ODD dan Caregiver?

World Health Organization (WHO) mendorong individu muda, dewasa, maupun lansia untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, karena hal ini telah terbukti meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup. Kita disarankan terlibat dalam aktivitas fisik dengan intensitas sedang sekurang-kurangnya 30 menit, 5 hari dalam seminggu. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan ini akan menunjukkan peningkatan keseimbangan, kekuatan, koordinasi, kontrol motorik, fleksibilitas, dan daya tahan. Sebagai hasilnya, aktivitas fisik dapat menurunkan risiko jatuh, penyebab terbesar

kecacatan pada lansia. Berpartisipasi dalam program latihan teratur mengarahkan lansia memiliki peningkatan dalam kemampuan fungsional, kemandirian dan kualitas hidup, sebagaimana dikemukakan Ellingson T dan Conn VS, dalam makalahnya berjudul Exercise and Quality of Life in Elderly Individuals.

Adapun terapi okupasi memberikan manfaat dalam bentuk terlaksananya berbagai aktivitas terapeutik untuk memaksimalkan kemampuan individu, untuk mampu melakukan aktivitas keseharian semandiri dan semaksimal mungkin. Seperti, mandi, makan, berpakaian, dan sebagainya.

Selain itu, memberi aktivitas yang bersifat produktif dengan dengan memaksimalkan hobi seperti berkebun, kerajinan tangan atau seni, menulis, serta membantu individu untuk melakukan aktivitas rekreasi, seperti bermain musik, bernyanyi, berjalan-jalan, bermain dalam kelompok, agar

individu mampu menjaga emosi positifnya.

Terapi okupasi juga bermanfaat untuk membantu individu untuk mengatasi problem fungsi eksekutif seperti, latihan daya ingat, atensi, perencanaan, problem solving, orientasi realitas pada kehidupan sehari-hari. (Tri Budi Santoso, BSc, OT, M.OT, Ph.D)

Sementara itu, di bawah ini adalah manfaat fisioterapi yang didesain untuk ODD, yakni:

• Meningkatkan fungsional fisik ODD, seperti mobilitas, keseimbangan, koordinasi dan kekuatan.

• Mengurangi risiko jatuh.

• Meningkatkan kebugaran dan fungsi kardiovaskular.

• Meningkatkan kualitas tidur.

• Mengurangi keluhan nyeri lokal pada muskuloskeletal (otot dan tulang atau sendi).

• Meningkatkan mood dan mencegah penurunan fungsi mental lebih berat.

• Program fisioterapi juga bermanfaat untuk caregiver dan keluarga, antara lain melalui:

• Edukasi dan mengajarkan metode-metode khusus yang dapat diaplikasikan di aktivitas keseharian

ODD.

• Mengetahui risiko-risiko kesalahan dalam melakukan gerakan yang dapat mengakibatkan

cidera pada ODD.

• Mengetahui berbagai teknik dan metode dengan pendekatan biomekanik dalam membantu ODD

untuk menghindari risiko cidera pada caregiver, seperti teknik membantu ODD pada posisi tidur

ke duduk, duduk ke berdiri, atau berdiri ke duduk, berdiri, dan berjalan.

(M. Irfan, SKM., S. Ft., M.Fis)