Keterampilan visuospasial adalah kemampuan memahami persepsi objek-objek yang kita lihat dan menafsirkan hubungan spasial di antara objek-objek tersebut. Dengan kata lain, kemampuan visuospasial mencakup kesan visual yang kita rasakan dan bagaimana kita menilai ukuran dan penempatan suatu objek (spasial). Kemampuan ini memungkinkan kita menavigasi hal-hal di sekitar kita dengan baik melalui pemahaman arah dan jarak yang akurat. Keterampilan visuospasial yang baik sangat penting untuk aktivitas manusia sehari-hari. Kemampuan ini diperlukan pada setiap saat dalam hidup kita. Hidup pastinya akan menjadi lebih sulit ketika fungsi visuospasial terganggu secara signifikan.
Gangguan Visuospasial pada Orang dengan Demensia
Pada Orang dengan Demensia (ODD), fungsi visuospasial dapat terganggu pada tahap awal, dan secara bertahap semakin menurun seiring penurunan kognisi dari waktu ke waktu. Disorientasi visuospasial ini pun seringkali menjadi salah satu gejala pertama demensia. Hal ini menyebabkan ODD kebingungan memahami lingkungan di sekitarnya dan dapat mempengaruhi kemampuannya untuk mengingat arah dan mengenali lokasi yang padahal sebelumnya ia kenali. Disorientasi spasial dapat menjadi salah satu alasan ODD seringkali mondar-mandir bahkan tersesat.
Penurunan kemampuan visuospasial juga dapat menyebabkan kesulitan dalam banyak aktivitas sehari-hari lainnya. Sebagai contoh, Demensia dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menilai kedalaman persepsi (depth perception) suatu objek, membuatnya lebih sulit untuk menjalani aktivitas seperti menuruni tangga sehingga meningkatkan bahaya terjatuh. Selain itu, kegiatan sehari-hari seperti ke kamar mandi, berpakaian, dan makan sendiri juga mungkin menjadi semakin sulit.
Berikut adalah berbagai gejala yang menunjukkan kesulitan visuospasial:
- Berkurangnya ketajaman visual, atau seberapa jelas seseorang dapat melihat
- Gangguan penglihatan warna. Misalnya, seseorang mungkin memiliki masalah membedakan antara biru dan ungu
- Berkurangnya kemampuan untuk melihat perbedaan kontras, seperti hitam dan putih serta kontras antara objek dan latar belakang
- Kesulitan membaca
- Kesulitan dengan orientasi dan deteksi gerakan
- Gangguan persepsi kedalaman (menilai jarak objek dari orang tersebut)
- Kesulitan mengenali dan memahami suatu objek atau bentuk
- Agnosia visual atau keadaan ketika seseorang dapat melihat sesuatu tetapi tidak mengenali atau menafsirkannya
Penyebab Menurunnya Kemampuan Persepsi dan Identifikasi Orang dengan Demensia
Perubahan di otak akibat Demensia atau penyakit Alzheimer dapat memengaruhi cara otak kita memproses informasi visual dan mengubah persepsi kita tentang dunia atau kemampuan kita untuk memahaminya. Bahkan sekalipun mata ODD sehat, penglihatannya mungkin terpengaruh jika fungsi otaknya telah menurun.
Berbagai bagian otak memproses berbagai jenis informasi, salah satunya adalah lobus oksipital. Lobus oksipital di bagian belakang otak memiliki tugas untuk memproses informasi visual. Jika lobus oksipital rusak, seseorang mungkin merasa sulit untuk mengetahui apa yang mereka lihat di depan mereka. Hal ini menyebabkan individu tersebut seringkali mengalami mispersepsi. Selain itu, lobus temporal dan parietal otak juga terlibat dalam mengenali wajah dan objek, serta menilai jarak. Jadi, jika lobus tersebut rusak, ODD mungkin mengalami masalah dalam mengenali wajah atau objek yang dapat menyebabkan kesalahan identifikasi.
Pengenalan objek dan kesadaran spasial juga bergantung pada kemampuan sel dan saraf otak untuk saling berkomunikasi. Setelah lesions berkembang dari endapan protein dan plak, sel-sel otak menjadi sulit untuk berkomunikasi satu sama lain. Misalnya, ODD mungkin melihat sebuah pijakan atau anak tangga, namun otaknya tidak dapat mengirimkan sinyal yang tepat ke kaki untuk melangkah naik atau turun. Kita mungkin juga dapat menyadari waktu reaksi ODD yang lebih lambat, karena sel-sel otaknya membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima pesan.
Kehilangan memori juga mempengaruhi persepsi visual-spasial. Selama bertahun-tahun, ODD telah mengasah keterampilan yang membantunya memahami ketika tubuhnya dibandingkan dengan objek lain di sekitar. Sekarang setelah ODD kehilangan sebagian besar memorinya, ODD mungkin tidak lagi mengingat bagaimana menangani situasi di mana dia perlu memahami bagaimana objek berada dalam suatu ruang.
Artikel ini di review oleh Muhana Fawwazy Ilyas, S.Ked. (9 Mei 2024)
Referensi
De Bruin, N., Bryant, D. C., MacLean, J. N., & Gonzalez, C. L. R. (2016). Assessing Visuospatial Abilities in Healthy Aging: A Novel Visuomotor Task. Frontiers in Aging Neuroscience, 8. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnagi.2016. 00007
Hamilton, J. M., Landy, K. M., Salmon, D. P., Hansen, L. A., Masliah, E., & Galasko, D. (2012). Early Visuospatial Deficits Predict the Occurrence of Visual Hallucinations in Autopsy-Confirmed Dementia With Lewy Bodies. The American Journal of Geriatric Psychiatry, 20(9), 773–781. https://doi.org/10.1097/JGP.0b013e31823033bc
How can dementia change a person’s perception?. Alzheimer’s Society. (2022, January 20). https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/symptoms-and-diagnosis/ how-dementia-changes-perception
Moines, H. C. A. D. (2019, July 19). 5 Causes of Visual-Spatial Problems in Dementia. Home Care Assistance Des Moines. https://www.homecareassistance desmoines.com/what-leads-to-visual-spatial-issues-in-seniors-with-dementia/
Pal, A., Biswas, A., Pandit, A., Roy, A., Guin, D., Gangopadhyay, G., & Senapati, A. K. (2016). Study of visuospatial skill in patients with dementia. Annals of Indian Academy of Neurology, 19(1), 83–88. https://doi.org/10.4103/0972-2327.168636
Puthusseryppady, V., Emrich-Mills, L., Lowry, E., Patel, M., & Hornberger, M. (2020). Spatial Disorientation in Alzheimer’s Disease: The Missing Path From Virtual Reality to Real World. Frontiers in Aging Neuroscience, 12. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnagi.2020.550514
Quental, N. B. M., Brucki, S. M. D., & Bueno, O. F. A. (2013). Visuospatial Function in Early Alzheimer’s Disease—The Use of the Visual Object and Space Perception (VOSP) Battery. PLOS ONE, 8(7), e68398. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0068398