Artikel

Obesitas Meningkatkan Risiko Demensia


Obesitas bukan hanya berdampak pada kesehatan jantung atau metabolisme, tetapi juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia, terutama di usia lanjut. Kondisi ini, yang umumnya diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30, berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan peradangan kronis—semuanya juga merupakan faktor risiko demensia.

Apa Itu Obesitas?

Obesitas adalah kondisi medis ketika seseorang memiliki penumpukan lemak tubuh berlebih yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan. Seseorang dikategorikan obesitas jika memiliki IMT lebih dari 30, yang dihitung dengan rumus:

IMT = berat badan (kg) ÷ (tinggi badan dalam meter)².

Kaitan Antara Obesitas dan Risiko Demensia

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami obesitas pada usia 35 hingga 65 tahun memiliki risiko hingga 30% lebih tinggi untuk mengalami demensia di usia tua. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menyertai obesitas, seperti:

  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Peradangan sistemik
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Gangguan mental seperti depresi atau isolasi sosial

Faktor-faktor tersebut bukan hanya memperburuk kondisi fisik, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan otak.

Bagaimana Obesitas Mempengaruhi Otak?

Secara alami, ukuran otak manusia akan menyusut seiring bertambahnya usia. Namun, penelitian menemukan bahwa semakin tinggi IMT seseorang, semakin besar kemungkinan ukuran otaknya menyusut lebih cepat, terutama saat memasuki usia 60 tahun ke atas. Bahkan, pengecilan otak akibat obesitas dapat setara dengan proses penuaan dini hingga 10 tahun.

Penyusutan volume otak ini dapat memengaruhi fungsi-fungsi kognitif, termasuk daya ingat dan konsentrasi yang merupakan gejala khas dari demensia Alzheimer. Selain itu, peradangan kronis yang sering menyertai obesitas dapat merusak sel-sel saraf di otak, mempercepat kerusakan jaringan otak yang sehat.

Strategi untuk Mengurangi Risiko Demensia

Menjaga berat badan ideal merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan otak. Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan:

  • Pola makan seimbang: Konsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, kaya serat, rendah gula, dan minim makanan olahan.
  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan fungsi kognitif. Panduan internasional menyarankan: 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu, atau 75 menit olahraga intensitas tinggi per minggu.

Tidak ada satu makanan atau aktivitas yang menjadi solusi tunggal, tetapi gaya hidup sehat secara keseluruhan adalah kunci.

Apakah Menurunkan Berat Badan Bisa Membantu?

Ya, penurunan berat badan yang sehat, terutama di usia paruh baya, dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan otak. Studi menunjukkan bahwa orang yang berhasil menurunkan berat badan dengan cara sehat sering mengalami peningkatan daya ingat dan konsentrasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun menjaga berat badan ideal membantu mengurangi risiko demensia, bukan berarti sepenuhnya melindungi dari penyakit tersebut. Faktor lain seperti riwayat keluarga, kondisi medis lain, dan gaya hidup juga berperan penting.

Karena itu, pencegahan demensia sebaiknya dilakukan secara holistik: melalui kombinasi antara nutrisi, aktivitas fisik, pengelolaan stres, kualitas tidur yang baik, dan keterlibatan sosial.

Kesimpulan

Obesitas, terutama yang terjadi di usia paruh baya, berhubungan erat dengan peningkatan risiko demensia di kemudian hari. Menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur adalah langkah penting untuk mendukung fungsi otak yang optimal seiring bertambahnya usia. Mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini bukan hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan kognitif di masa depan.

 
Oleh: dr. Muhana Fawwazy Ilyas (Anggota Divisi Edukasi Alzheimer Indonesia)

Referensi

  1. Alford, S., Patel, D., Perakakis, N. and Mantzoros, C.S., 2018. Obesity as a risk factor for Alzheimer’s disease: weighing the evidence. Obesity reviews, 19(2), pp.269-280. https://doi.org/10.1111/obr.12629 
  2. Al-Kuraishy, H.M., Al-Gareeb, A.I., Alsayegh, A.A., Hakami, Z.H., Khamjan, N.A., Saad, H.M., Batiha, G.E.S. and De Waard, M., 2023. A potential link between visceral obesity and risk of Alzheimer’s disease. Neurochemical research48(3), pp.745-766. https://doi.org/10.1007/s11064-022-03817-4 
  3. Alzheimer’s Society – UK: “Obesity and dementia risk” (https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/managing-the-risk-of-dementia/reduce-your-risk-of-dementia/obesity)
  4. Alzheimer’s Research UK: “Obesity and dementia risk” (https://www.alzheimersresearchuk.org/dementia-information/dementia-risk/obesity-and-dementia-risk/
  5. Flores-Cordero, J.A., Pérez-Pérez, A., Jiménez-Cortegana, C., Alba, G., Flores-Barragán, A. and Sánchez-Margalet, V., 2022. Obesity as a risk factor for dementia and Alzheimer’s disease: the role of leptin. International journal of molecular sciences, 23(9), p.5202. https://doi.org/10.3390/ijms23095202
  6. National Institute on Aging: “Obesity associated with a higher risk for dementia, new study finds” (https://www.nia.nih.gov/news/obesity-associated-higher-risk-dementia-new-study-finds)