Artikel

Deteksi Dini


Bila ditemukan 2 dari 10 gejala demensia Alzheimer, segera konsultasikan ke dokter

Untuk memeriksakan diri terkait kecurigaan Alzheimer, sebaiknya dibawa memeriksakan diri ke dokter umum agar dirujuk untuk ke dokter spesialis saraf (neurolog), dokter ahli jiwa (psikiater), atau dokter geriatri karena ketiga bidang ini yang sudah biasa mendiagnosis dan menangani kasus-kasus tersebut. Ini bisa di RS yang terdekat dengan rumah, yang penting sekeluarga nyaman untuk berdiskusi. Bila ada dokter langganan yang biasa menangani dan sudah merasa cocok dengan beliau, ada baiknya meminta rekomendasi beliau juga, karena akan memudahkan kontrol ke depannya.

Selanjutnya, pada kasus tertentu, dirujuk lagi untuk dikonsultasikan ke dokter ahli sub-spesialis neurobehavior, neurogeriatri, neuropsychiatry (psiko-geriatri) untuk wawancara mendalam.

Sebaiknya ketika akan datang ke dokter, sebelumnya menelepon dulu menyampaikan bahwa ingin memeriksakan terkait kekhawatiran akan penyakit Alzheimer, agar tim di RS tersebut tahu dan bisa menyiapkan instrumen yang dibutuhkan, serta menyiapkan waktu yang cukup (karena pemeriksaan untuk gangguan fungsi pikir biasanya makan waktu sedikit lebih lama daripada pemeriksaan kasus saraf lain seperti stroke, sakit kepala, dsb).

Bila melalui jalur BPJS, pertama-tama Anda perlu berkunjung ke Puskesmas/Klinik Pratama yang biasa menangani Anda. Biasanya, dokter umum akan menanyakan riwayat gangguan yang dialami, melakukan pemeriksaan fisik secara umum untuk memastikan gangguan tidak disebabkan oleh penyakit sistemik lain. Bila dirasakan perlu investigasi lebih lanjut, akan dirujuk ke neurolog/psikiater/geriatrician di RS. Terkadang psikolog akan dilibatkan juga dalam melakukan pemeriksaan.

Sebaiknya saat datang ke dokter, bawalah catatan tentang keluhan-keluhan yang keluarga temukan yang menimbulkan kecurigaan Alzheimer, disertai perkiraan waktunya secara runtut. Misalnya: tahun 2017 mulai sering lupa lokasi menaruh barang, tahun 2018 cenderung lebih diam. Ini akan membantu dokter untuk membuat diagnosis. Pemeriksaan biasanya mencakup tes neuropsikologi (pertanyaan2 lisan maupun tulisan). Bila dirasa perlu untuk menentukan demensia, dilanjutkan lagi dengan pemeriksaan fisik umum dan neurologis, neuropsikiatri, neurogeriatri, pemeriksaan penunjang lainnya dengan CT SCAN, MRI, PET Scan dan pemeriksaan laboratorium untuk mencari seperti: hipertensi, jantung, dyslipidemia, diabetes mellitus, dan sebagainya.